Foto: WartaBarkas | Info: Samsul Arifin
Jakarta | WartaBarkas - Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, telah menyiapkan lahan seluas enam hektare di Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, untuk mendirikan Sekolah Rakyat (SR) yang akan menawarkan pendidikan gratis dari SD hingga SLTA. Lahan tersebut dihibahkan kepada Kementerian Sosial sebagai bentuk dukungan penuh terhadap program pendidikan untuk masyarakat kurang mampu.
Sekolah Rakyat ini dirancang sebagai boarding school atau sekolah berasrama, dengan rencana membuka tiga rombongan belajar untuk setiap jenjang pendidikan (SD, SMP, dan SLTA). Penerimaan siswa akan diprioritaskan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu yang terdata dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sekretaris Daerah Ponorogo, Agus Pramono, menyatakan bahwa pembangunan gedung SR ditargetkan rampung dalam satu tahun. Setelah itu, sekolah akan dibuka untuk masyarakat, dengan harapan dapat mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Ponorogo. Agus juga berharap bahwa Sekolah Rakyat dapat menjadi langkah awal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri atau sekolah kedinasan.
Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menyiapkan lahan seluas enam hektare di Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, untuk mendukung pendirian Sekolah Rakyat (SR) di wilayah tersebut.
Sekretaris Daerah Ponorogo Agus Pramono, Minggu menyampaikan, aset tanah milik Pemkab itu dihibahkan kepada Kementerian Sosial sebagai bentuk dukungan penuh terhadap program pendidikan untuk masyarakat kurang mampu.
"Ponorogo sudah kita pastikan, seizin Bupati, menghibahkan tanah lebih dari enam hektare di sebelah SMK Pemkab. Karena ini pemerintah dengan pemerintah, tentu kami mendukung," kata Agus.
Selain memenuhi persyaratan administrasi, Pemkab Ponorogo juga telah membentuk tim untuk memaparkan kesiapan penyediaan lahan di hadapan Menteri Sosial Syaifullah Yusuf di Jakarta.
Sekolah Rakyat yang akan dibangun di Ponorogo dirancang berkonsep boarding school atau sekolah berasrama, dengan jenjang pendidikan dari SD hingga SLTA. Setiap jenjang rencananya akan membuka tiga rombongan belajar.
"Kita nanti rombelnya insya Allah SD tiga kelas, SMP tiga kelas, dan SLTA tiga kelas. Semuanya gratis," ujar Agus.
Sekda menambahkan, pembangunan gedung SR ditargetkan rampung dalam satu tahun. Setelah itu, penerimaan siswa akan diprioritaskan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu yang terdata dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Ke depan juga akan kita sambungkan dengan perguruan tinggi negeri maupun sekolah kedinasan," jelasnya.
Agus berharap keberadaan Sekolah Rakyat di Ponorogo mampu mengurangi angka kemiskinan sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan di Bumi Reog.
"Detail total anggaran untuk pembangunan belum bisa kami sampaikan. Namun pada prinsipnya, masyarakat bisa bersekolah gratis," pungkasnya.