Ticker

6/recent/ticker-posts

Warga Desa Jatidikuh Demo Tolak Tambang Galian C

Media Informasi Online
Foto; WartaBarkas | Info; Sutrisno

Mojokerto | WartaBarkas - Puluhan warga unjuk rasa dengan meluruk balai Desa Jatidukuh, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, kemarin pagi. Warga menolak aktivitas galian C di Dusun Dukuh yang dinilai merusak areal persawahan dan mengancam sumber air di sekitarnya.

Dalam aksinya, warga memasang plang di jalur masuk tambang agar aktivitas galian dihentikan. Puluhan warga berbondong-bondong memadati pintu utama Balai Desa Jatidukuh sekitar pukul 09.00. Mereka membawa sejumlah poster bertuliskan ’’stop galian ilegal’’, ’’galian merusak lingkungan’’, hingga ’’sumurku asat gara-gara galian’’.
Aksi itu cermin keresahan warga akibat imbas aktivitas galian C di Dusun Dukuh. ’’Warga sini resah karena tanaman padi dan bibir persawahannya rusak karena aktivitas galian C. Jadi, warga ini menuntut supaya tidak ada galian di Jatidukuh,’’ ungkap perwakilan warga, Suwarti.

Informasi yang dihimpun, sejumlah hal tersebut merupakan imbas aktivitas tambang seluas 11 hektare milik CV Wira Samudra. Masifnya aktivitas tambang sejak sekitar lima bulan terakhir dinilai menimbulkan sejumlah dampak lingkungan. Apalagi, jarak antara pemukinan dan tambang hanya sekitar 200 meter. Warga khawatir, galian C merusak sumber mata air di sekitar lokasi tambang. ’’Warga tidak mau kekeringan terjadi lagi seperti tahun 2017 lalu,’’ ucapnya.

Bersama pemilik lahan dan perangkat desa, warga lantas berbondong-bondong menuju lokasi tambang. Mereka lantas memasang sejumlah spanduk dan plang dari bambu pada akses utama menuju galian C. Warga menolak adanya pengerukan tanah di lokasi tersebut. Apalagi, tambang sirtu tersebut disinyalir belum mengantongi izin. ’’Warga tidak menghendaki adanya aktivitas galian, apalagi galian ini diduga ilegal. Kami minta supaya alat berat harus keluar dari lokasi,’’ papar Suwarti.

Sementara itu, Kepala Desa Jatidukuh Zainal Arifin menerangkan, pihaknya menampung sejumlah aspirasi warga tersebut berikut berupaya menengahi adanya polemik tersebut. ’’Kami berupaya untuk menengahi masalah ini, antara warga dan pemilik tambang. Apalagi pihak tambang sejauh ini juga tidak izin ke desa,’’ sebutnya.

Menurutnya, aksi warga tersebut tidak sampai menimbulkan kericuhan. Terlebih, alat berat sudah tidak berada di wiilayah Desa Jatidukuh. ’’Sudah sekitar tiga hari lalu backhoe dibawa keluar ke wilayah Desa Wonoploso. Jadi, ya kondusif,’’ ujarnya. Disinggung soal izin tambang, menurutnya galian pasir dan batu tersebut sudah mengantongi izin. ’’Informasinya, mereka masih mengurus izin (IUP Operasi Produksi), karena selama ini izinnya masih IUP Eksplorasi,’’ tandasnya