![]() |
Ketua LSM FAAM DPW Jawa Timur : Photo: WARTA BARKAS |
Informasi : Saartop
WartaBarkas.Online – Surabaya, Pemberitaan beredar Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jawa Timur Diduga lakukan Praktek Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), manipulasi data dan Pungutan Liar (Pungli) pada rekrutmen Pegawai Tidak Tetap(PTT). Kejadian ini sangat mencoreng Pemerintahan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (7/10/2022).
Praktek KKN, Pungli dan manipulasi data calon PTT yang dilakukan oleh para pejabat Dinas Kominfo Jawa Timur tersebut dilakukan pada tahun ini 2022.
Mereka merekrut puluhan calon PTT dari keluarga para pejabat yang jauh dari kompetensi maupun seleksi rekrutmen PTT sesuai dengan aturan pemerintah.
Narasumber dilingkungan Diskominfo Jatim mengatakan kepada awak media para calon PTT berasal dari anak, mantu, keponakan, dan anak salah satu anggota DPRD Jatim. Tidak hanya itu saja, para pejabat nakal Diskominfo Jatim tersebut juga melakukan pungutan liar terhadap calon dari non keluarga kurang lebih 30 hingga 50 juta dengan jaminan bisa masuk menjadi PTT.
![]() |
Photo: WARTA BARKAS |
Dari info yang beredar di lingkungan Diskominfo Jatim pejabat yang mengkoordinir melakukan perekrutan dan diduga melakukan praktek pungli PTT berinisial ESP dan PTD. Mereka tidak hanya diduga melakukan pungli calon PTT tapi juga sudah berusaha memanipulasi data untuk bisa memasukkan calon PTT menjadi PTT sesuai dengan peraturan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Infonya mereka disuruh bayar tambahan satu juta untuk bisa mengubah tahun penerimaan agar bisa masuk menjadi PTT, ini sangat menyalahi aturan," imbuh Candra.
Beberapa nama anak dan kerabat keluarga pejabat Kominfo yang direkrut tanpa proses seleksi antara lain inisial Why (Guru olahraga), PRl (dokter hewan), VNV (Keponakan Pejabat PTD), SHY (Anak ESP) dan RTW (Pegawai Pejabat berinisial HD). Tidak hanya itu saja salah satu calon PTT mengaku kebeberapa staf telah membayar 50 juta kepada pejabat berinisial PTD untuk dibayarkan kepada ESP.
Ketua DPW LSM FAAM Aspirasi Advokasi Masyarakat Indra Susanto Angkat bicara. Kalau memang ini benar terjadi di lingkup Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jawa Timur. Saya sangat menyayangkan sekali. Dalam kepemimpinan Gubenur Khofifah sekarang ini berjuang bangkitkan ekonomi masyarakat Jawa Timur, justru Kepala Dinas dan dan jajarannya memanfaatkan duduk enak nyaman.Tuturnya
Saya selaku Ketua LSM FAAM DPW Jawa Timur Akan Menggandeng Kejaksaan Negri Untuk memeriksa Permasalahan ini. Biar hal ini tidak akan terjadi kembali di lingkup Gebenuran Jawa Timur.Tegasnya
Editor : Eko
Jurnalis : Salamun